31 Maret, 2011 - 0 komentar

Siaga 1

Dear Readers,

Kemarin, aku beradu argumen sama A salah satu bos di kantor, menurut aku sih itu permasalahan ga terlalu besar, cuman karena si A lagi heboh sendiri trus akhirnya 'nyemprot' aku deh, dan kemarin itu sungguh dehh..aku capek hati, kesel sama semuanya yang terjadi disini, aku pertahankanlah pembelaanku.


Oke aku cerita dari awal, jadi beberapa hari yang lalu dari bagian Legal membuat suatu surat yang akan diteruskan ke pusat tetapi membutuhkan beberapa tanda tangan petinggi-petinggi, kita sebut sajalah itu surat X yang akan dikirim ke kantor Z. Singkat cerita, surat X sudah jadi dan aku ditugaskan untuk mengirim surat itu by mesin pentransfer tulisan ke petinggi-petinggi. Tugas sudah diselesaikan dan sudah aku konfirmasikan juga ke sekretaris petinggi-petinggi itu untuk memastikan bahwa surat itu sudah mereka terima dan selanjutnya akan di follow up untuk ditanda tangani petinggi tersebut.

Setelah beberapa hari, waktu itu sore hari, sudah lewat dari jam pulang tapi aku masih mengerjakan sesuatu yang sebenarnya sama sekali bukan pekerjaanku, sayangnya saat surat itu masuk, film mesin pentransfer itu habis, cepat-cepatlah aku ganti, karena yang masuk masih setengah dari surat itu, bagian tanda tangannya belum keliatan dan aku ga memperhatikan nomer yang tertera di layar mesin, nomer pengirim yang biasanya tertera di kertas surat itu pun ga terlihat karena kertasnya miring.Setelah filmnya aku ganti, di layar mesin itu masih ada tulisan in memory, yang berarti saat aku tekan tombol start akan keluar lagi surat yang terpotong itu. Tapi entah apa yang salah dengan mesin itu malah sama sekali ga ada yang keluar, akhirnya karna sudah sore, aku putuskan untuk pulang aja dan akan menghubungi masing-masing sekretarisnya.

Besoknya dipanggil lah aku dan bagian legalnya ke ruangan A, dia mempertanyakan masalah surat X itu apakah sudah dikirim ke petinggi dan apa sudah ada jawabannya? aku bilanglah bahwa itu surat sudah aku kirim,sudah aku konfirmasi ke sekretarisnya tapi belum ada jawaban. Aku juga sudah follow up untuk hari ini masalah surat X tersebut tapi kebetulan sekretaris yang aku telpon itu lagi ga ada ditempat dan aku meninggalkan pesan untuknya sama rekannya yang satu ruangan.

Si A langsung meng-sms petinggi 1, dibalaslah sama petinggi 1 dan dia bilang kalo sudah dikirim, langsung lah aku kena sasaran,katanya sudah dikirim,gimana ini??pertama aku masih dengan nada biasa menjawab,
" kemarin memang ada surat masuk, tapi kepotong dan ga ada tanda tangannya jadi saya ga tau itu surat dari petinggi yang mana, tadi saya sudah konfirmasi ke sekretarisnya dan waktu itu lagi ga ada ditempat, tapi saya sudah tinggalkan pesan ke rekannya satu ruangan, saya juga sudah konfirmasi ke sekretaris satunya lagi tapi teleponnya ga diangkat" (TBH untuk yang ga diangkat itu aku boong sih,soalnya filingku mengatakan kalo yg ngirim surat itu pasti sekretaris yang lagi satu :p)

EH..si A malah nyolot lagi trus kenapa tadi bilangnya ga masuk??
aku ulang lagi penjelasanku dari awal.. trus aku ga menyimak dia ngomong apa selanjutnya sama pemikirannya,lalu nanya lagi ke aku kenapa waktu surat ini masuk ga konfirmasi ke sekretarisnya?
aku bilang suratnya masuk udah sore, lalu aku ulang lagi penjelasanku bahwa sepagi ini aku sudah konfirmasi ke sekretarisnya. Tiga kali lohh sampe aku menjelaskan. Trus dia suruh aku ngambil surat masuk yang kepotong itu, dan lagi-lagi dia menanyakan hal yang sama,langsung aku jelaskan tanpa menunggu lagi dia selesai ngomong..jadi aku tabrak terus omongannya dia.

Ngerasa aku udah mulai panas akhirnya dia diem, trus bilang ya sudah ini suratnya mau dikirim lagi, habis itu siapkan semua surat yang diperlukan dan dikirim sekarang juga!

Gondok ga sih?? udah dari awal dibilangin aku diperbantukan disini, tapi kesannya kaya aku yang emang punya kerjaan untuk ini, padahal, dia ga mengeluarkan surat perintah bahwa aku dipindahkan ketugas ini, bahkan bagian legal pun menegaskan bahwa perlu adanya surat untuk menegaskan. Dibilangnya, walopun aku bukan karyawan disana tapi manajemen semua sesuai dengan disana, tapi lagi-lagi aku merasa dianak tirikan, padahal kerjaan dan tugas-tugasku hampir sama dengan mereka, sampai-sampai jobdesk awalku keteteran.

Capek sih dengan ketidak jelasan semua ini, tapi aku ngerasa ga punya posisi tawar disini karena aku diterima sebagai fresh graduate tanpa pengalaman apa-apa, dan aku lebih memilih untuk mencari ditempat lain, setidaknya aku punya posisi tawar baru bahwa aku sudah pernah bekerja di suatu instansi selama beberapa tahun.

Tapi komentar dari beberapa orang disana memang si A ini terkadang suka rese..heuuu masa bodo ahh gw sama elu...bayar gue aja kagak....

0 komentar:

Posting Komentar

Ngecap dikit dounkss...:D