26 Agustus, 2013 - 0 komentar

Aku adalah Kamu

Dear Readers,

Mungkin aku terlalu banyak menonton film drama happy ending yang aku lupa membaca catatan dibawahnya "film ini hanya fiktif belaka".
Dulunya aku membayangkan,mengharapkan sebuah rumah tangga yang serasi,saling memahami,saling melengkapi,saling memaafkan, slaing menghormati dan saling terbuka satu sama lainnya, tapi ternyata tidak seluruhnya aku dapatkan hal tersebut.
Aku ingin memiliki sebuah keluarga yang benar-benar keluarga, yang melakukan tamasya bersama anak dan istrinya, melihat dunia luar, melihat sekeliling, melihat perubahan-perubahan yang terjadi,mengenal orang baru diluar lingkungan kita, tapi ternyata tidak seluruhnya aku dapatkan.

Aku nggak pernah mengerti, dan aku bingung mau memulai darimana untuk menanyakan apa keinginan dia,apa yang kurang, apa yang harus diperbaiki. Sikap yang introvert dan mudah tersinggung terasa sulit buat aku untuk mengetahuinya. Dan yang sampai sekarang masih aku nggak suka, masih aku benci adalah sifat terlalu terbukanya dia sama kakaknya itu.

Sebenarnya kalau sikap dia sama keluarga aku ga sebegininya sih aku nggak masalah kalau dia terbuka sama kakaknya itu. Tapi karena dia sudah menganggap keluargaku terutama Ibuku dan Kakakku sebagai seorang 'musuh' yahh maaf saja..aku juga bisa berbuat seperti itu. Aku nggak suka sama kakaknya.Aku nggak suka karena dia juga ikut campur di 'keluargaku' dan yang lebih mengesalkannya pula kenapa dia juga mau-maunya diatur sama tu orang.

Memang yahh..yang namanya uang memegang kuasa banget..gara-gara sering dibantu secara finansial, he's to adore his sister. Kalau dia nggak suka sama salah satu ato mungkin seluruh keluargaku, aku pun bisa begitu. Mungkin didepan wajahku terlihat manis, tapi dalam hati aku benci dia. Nggak perduli seberapa dia udah bantu waktu kita dulu toh itu semua bukan aku yang minta.

Mungkin terlihat bodoh dan kekanak-kanakan sikapku ini..tapi percayalah kalau kalian berada di posisiku kalian pasti akan merasakan hal yang sama. Sedikit demi sedikit dengan membenci keluargaku akupun sedikit demi sedikit memupuk kebencianku terhadapnya.

Sesungguhnya inti dari semua ini adalah satu..dia nggak bisa menerima keadaan keluargaku yang seperti ini.
16 Agustus, 2013 - 0 komentar

Stop Kepo-ing Me please...

Dear Readers,

Banyak tingkah orang yang sering dianggap lain oleh orang yang diajaknya berinteraksi. Bukan maksud untuk menanggapi hanya berusaha untuk menciptakan hubungan yang lebih baik supaya tidak terjadi kesenjangan yang terlalu jauh antara anak buah dan pimpinan, tapi malah dianggapnya merupakan suatu kesempatan untuk lebih dekat.

Iyuhhh..maaf saya akan senang untuk mengobrol dengan anda tetapi tidak setiap hari dan tidak secara intens karena saya tidak pernah memiliki ketertarikan dengan anda.Baik dalam bentuk komunikasi apapun..apalagi BBM sesungguhnya saya adalah orang yang paling malas membalas kalo ada messenger yang masuk apabila orang tersebut tidak dekat dengan saya, hanya mengobrol yang intinya menggali sesuatu,ingin tahu tentang kehidupan saya dan menyimpulkan tentang kehidupan saya dari sudut pandang dia aja tanpa saya minta untuk mengeluarkan pendapatnya.

Sekali...its okay saya anggap itu merupakan sebuah perkenalan untuk memberitahu bahwa ini lohh sebenernya saya, bukan seperti yang kamu pikir dan emang ga akan pernah jadi seperti yang kamu pikir kalo baru sekali saya tanggapi. Bukaann...saya hanya mencoba menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang lain tetapiii...tidak setiap hari saya diganggu oleh pertanyaan-pertanyaan ingin tahu yang menurut saya sama sekali ga penting untuk saya beritahu kepada anda.